Skala Likert merupakan salah satu skala pengukuran data secara kuantitatif. Data ini didapatkan maupun ditemukan pada angket ketika melakukan survei tertentu mengenai sebuah penelitian. Skala ini memiliki bentuk yang cukup beragam tergantung pada tujuan penelitian melakukan penelitian.
Bentuk yang pertama biasanya berupa pendapat pada kertas angket yang terdiri dari 5 jenis pilihan. Sedangkan bentuk lainnya yaitu pendapat mengenai persetujuan mengenai sebuah kebijakan maupun fenomena yang sedang terjadi. Untuk lebih detailnya terkait dengan Skala Likert  simak penjelasan berikut ini.
Sekilas Mengenai Skala Likert
Dilansir dari Sampoerna University, Skala Likert merupakan skala penelitian yang digunakan untuk mengukur sikap dan pendapat. Skala ini seringkali digunakan untuk melengkapi kuesioner di mana mengharuskan responden menunjukkan tingkat persetujuan terhadap rangkaian pertanyaan.
Pertanyaan tersebut biasanya disebut dengan istilah variabel penelitian dan ditetapkan secara spesifik. Skala ini diambil dari nama penciptanya yaitu Rensis Likert, seorang ahli psikologi sosial yang berasal dari Amerika Serikat.
Terdapat pengertian lain yang menyebutkan bahwa skala ini adalah salah satu skala yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data yang diperoleh tersebut kemudian untuk mengetahui persepsi setiap responden terhadap fenomena yang diteliti.
Pentingnya Menguasai Skala Likert
Mengapa seseorang harus menguasai Skala Likert tentu saja karena terdapat kelebihan di dalamnya. Skala Likert sendiri sangat mudah untuk diterapkan dan membuatnya pun jauh lebih mudah jika dibandingkan dengan skala pengukuran lainnya.
Selain itu juga terdapat kebebasan dalam memasukkan pertanyaan, yang penting sesuai dengan konteks permasalahan yang sedang dibahas. Jawaban yang didapatkan berupa alternatif sehingga informasi terkait barang harus diperjelas.
Alasan lain mengapa seseorang harus menguasai metode pengukuran ini adalah respon yang lebih besar akan membuat skala ini mampu memberikan keterangan yang lebih jelas. Dengan demikian, akan mempermudah dalam proses penelitian.
Cara Membuat Skala Likert
Untuk membuat Skala Likert perlu memperhatikan beberapa hal. Berikut ini beberapa tips membuat skala likert yang wajib Anda ketahui, antara lain :
- Buatlah item dengan singkat, padat, dan sederhana, pastikan tidak lebih dari 20 kata dalam sebuah pernyataan maupun pertanyaan.
- Hindari terjadinya makna yang ganda.
- Satu pernyataan maupun pertanyaan hanya terdiri dari satu ide tunggal saja.
- Sebaiknya hindari pertanyaan maupun pernyataan yang tidak mungkin untuk dipilih seseorang.
- Sebaiknya hindari terjadinya double negative dalam satu pernyataan.
- Gunakan kata yang mudah dipahami oleh responden.
Cara Menghitung Skala Likert
Apabila semua data sudah terkumpul, maka Anda dapat mengklasifikasikan berdasarkan jenis jawaban yang diperoleh.
Untuk langkah-langkahnya sebagai berikut :
- Jumlahkan seluruh data : apabila terdapat 5 jenis pilihan, maka jumlahkan masing-masing jawaban sesuai dengan jenis pilihan.
- Berikan bobot : jika sudah dijumlahkan, maka silahkan berikan bobot pada masing-masing jawaban.
- Hitung persentase: untuk bisa mengetahui kesimpulan dari hasil penelitian adalah menghitung persentasenya.
Contoh Skala Likert
Secara umum, bahan penelitian sendiri dibuat berdasarkan bentuk kuesioner maupun angket dengan pilihan ganda. Selain itu juga bisa berupa checklist, tergantung yang membuat kuesioner tersebut.
Sebagai contoh, diberikan pertanyaan dengan 5 jenis pilihan yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu RG), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS) pada 100 responden. Dari penelitian tersebut didapatkan jawaban sebagai berikut :
- 5 (SS).
- 15 (S).
- 20 (RG).
- 30 (TS).
- 30 (STS).
Berdasarkan data tersebut, terdapat 60 responden yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hasil tersebut sekaligus menyimpulkan bahwa sebagian besar tidak menyetujui pertanyaan yang diajukan oleh peneliti.
Waktu Yang Tepat Menggunakan Skala Likert
Setelah mengetahui pengertian, contoh, hingga cara menghitungnya, Anda pun perlu mengetahui kapan waktu terbaik untuk menggunakannya. Skala Likert sendiri memiliki dua bentuk pernyataan yaitu pernyataan positif dan negatif.
Pernyataan positif berfungsi untuk mengukur sikap positif dan pernyataan negatif untuk mengukur sikap yang sebaliknya. Skala ini sangat tepat digunakan ketika ingin menggambarkan secara kasar posisi seseorang dalam kelompok alias posisi relatif.
Selain itu juga untuk membandingkan skor subjek dengan kelompok normatif. Anda bisa menggunakan skala ini saat akan menyusun skala pengukuran dengan cara yang mudah dan sederhana.
Kelemahan Skala Likert
Meskipun terbilang sangat membantu dan mudah dalam penggunaannya, namun skala ini memiliki kelemahan. Salah satunya yaitu ukuran yang digunakan adalah ordinal, skala ini hanya dapat mengurutkan individu dalam skala saja. Sedangkan untuk membandingkan berapa kali satu individu lebih dari individu lainnya belum bisa menggunakan skala ini.
Tidak hanya itu, namun terkadang skor total dari individu tersebut juga tidak memberikan arti yang jelas karena banyaknya respons terhadap beberapa barang yang akan memberikan skor yang sama. Sehingga secara tidak langsung dianggap tidak begitu akurat untuk penelitian-penelitian tertentu yang membutuhkan data dengan keakuratan yang sangat tinggi.
Skala Likert memiliki keunggulan dalam prosedur pembuatan dan penerapannya yang mudah sehingga disukai oleh banyak peneliti. Selain itu juga dianggap lebih baik dibandingkan dengan pengukuran lain seperti Skala Thurstone yang dianggap lebih rumit dalam pembuatannya. Peneliti memiliki kebebasan dalam menentukan pertanyaan selama relevan dengan konteks permasalahan.